" Milikilah hati yang penuh dengan belas kasihan akan Jiwa-jiwa yang belum mengenal KASIH Tuhan Yesus Kristus "

Matius 25:40
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 16; Galatia 5; 2 Tawarikh 4-5

Suatu ketika saya naik bis. Hujan yang sangat deras dan kondisi bis yang sudah tidak begitu baik membuatnya bocor. Salah satu tempat yang bocor tepat berada di atas bahu seorang anak SD. Dia tidak bisa berdiri atau bergeser karena bis penuh sesak. Seorang mahasiswi yang berdiri di sebelah anak itu melakukan sesuatu yang menurut saya tidak terpikir oleh kebanyakan orang di bis itu, termasuk saya. Ia menadahkan tangannya di tempat yang bocor sehingga air yang menetes dari atap bis tidak mengenai anak itu. Saya berpikir dalam hati, seandainya saya berdiri di tempat mahasiswi itu berdiri, akankah saya melakukan hal yang sama?

Kita sering kurang peka dan kurang perduli terhadap keadaan orang lain. Kita terlalu sibuk memikirkan keadaan diri sendiri, apalagi jika kita berada dalam ketidakberdayaan atau situasi sulit. Dalam perjalan maut-Nya ke Golgota, Yesus masih sempat menghibur para wanita Yerusalem yang menangis. Ketika berada di ujung kematian, Dia justru mendoakan orang-orang yang menyebabkan penderitaan-Nya, padahal tidak ada penderitaan yang melebihi derita-Nya! Sesungguhnya, tidak susah melakukan kebaikan kecil, hanya dibutuhkan kemauan dari dalam diri kita untuk melakukan hal tersebut. Jika untuk kebaikan kecil saja kita enggan melakukannya, bagaimana kita bisa menjadi saluran berkat bagi kehidupan orang lain?

Seberapa pun kecilnya, tetaplah lakukan kebaikan karena Anda takkan pernah tahu dampak yang ditimbulkannya bagi kehidupan orang lain.


[Sumber : Jawaban.ocm]

Read More......
Senin, 15 Juni 2009 Posted in | | 0 Comments »

Pengkhotbah 3:11
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 5; Yohanes 15; 1 Tawarikh 23-24

Dalam dunia usaha kita mengenal istilah Just In Time (JIT), yaitu sebuah sistem persediaan yang menekankan kepada perencanaan waktu dalam mengatur tersedianya barang sehingga tidak menimbulkan adanya penumpukan persediaan. Adanya sistem ini diyakini dapat membantu menekan biaya, terutama biaya penyimpanan, sehingga margin yang diperoleh dapat semakin tinggi.

Pelaksaan Just In Time tentunya sangat terkait erat dengan perencanaan waktu. Keterlambatan penerimaan maupun pengiriman barang dapat berakibat berhentinya siklus produksi. Dengan demikian ketepatan waktu menjadi suatu indikator penting dalam penerapan sistem ini.

Berbicara mengenai tepat waktu, sering kali para profesional menjadi sedemikian sibuknya sehingga terkadang mengabaikan pentingnya menepati waktu. Betapa sering sebuah rapat menjadi tertunda karena menunggu kedatangan seseorang yang diharapkan datang on time namun ternyata terlambat.

Saya tertarik dengan sebuah perkataan yang berbunyi demikian, "Early is on time, on time is late, late is unacceptable". Perkataan tersebut mencoba menekankan pentingnya menepati janji dengan mengatakan bahwa datang on time sebenarnya dapat berarti kita sudah terlambat, dan hal tersebut tidak dapat ditoleransi.

Seandainya kita berbicara mengenai menepati janji dan tepat waktu, saya percaya bahwa ada satu pribadi yang dapat menjadi teladan bagi para profesional muda, yaitu Yesus sendiri. Ia tidak pernah terlampau cepat, Ia tidak pernah terlambat. Ia selalu menepati janji-Nya.

Waktu Tuhan selalu sempurna dalam hidup kita.

[Sumber : Jawaban.com]

Read More......
Minggu, 14 Juni 2009 Posted in | | 0 Comments »

Yohanes 6:63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 14; Galatia 3; 1 Raja-Raja 9-10

Orangtua yang mengisi hidupnya dengan terus-menerus bekerja seringkali hanya punya waktu untuk keluarga pada waktu week end (itu pun kalau tidak ada janji). Namun, bisakah satu hari melunasi kekurangan hari yang dijalani sepanjang minggu? Orangtua yang demikian hanya berusaha mencukupi kebutuhan jasmani anak. Bercanda, bermain bersama, bersenda gurau hampir tidak pernah dirasakan oleh anak yang orangtuanya workaholic.

Apakah Anda termasuk golongan ini? Mereka yang termasuk golongan ini hanya memenuhi kebutuhan hidup duniawi. Memang kebutuhan duniawi harus dipenuhi, jika tidak kehidupan keluarga akan berjalan tidak seimbang. Supaya seimbang, orangtua perlu memperhatikan aspek rohani dalam kehidupan keluarganya. Perhatian dan canda bersama anak dan isteri merupakan hal yang sangat indah.

Jika Anda masuk golongan pekerja minded, Anda tak ubahnya orangtua daging. Orangtua daging hanya menanam kesia-siaan. Anda tentunya tidak mengharapkan jerih payah, tetesan keringat yang Anda keluarkan hanya berbuah kesia-siaan. Sebaliknya, pemenuhan kebutuhan rohani dan jasmani yang selaras akan menghasilkan kebahagiaan. Keluarga yang tidak sia-sia adalah keluarga yang tidak menanam daging. Pilihan ada di tangan Anda, sepertinya pintu kebahagiaan masih terbuka, dan entah kapan pintu itu akan tertutup.

Kasih yang murni lahir dari kesadaran untuk berkorban dan memberikan yang terbaik.

[Sumber : Jawaban.com]

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

1 Timotius 6:9
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 6; Yohanes 16; 1 Tawarikh 25-26

Situasi keuangan yang tidak menentu sudah berlangsung cukup lama dan belum menunjukkan tanda-tanda akan usai. Amerika Serikat jelas sudah memasuki gerbang resesi. Dunia mau tidak mau mengikutinya. Akibat inflasi dan imbal hasil investasi yang mayoritasnya negatif, uang Anda sekarang ini rasanya kian cepat habis digerogoti.

Untuk manager keuangan yang harus menjaga baik-baik cadangan dana perusahaan lewat hedge funds dan semacamnya, serta Anda yang tidak mempermasalahkan berinvestasi saham, opsi saham, ataupun hal-hal ‘tak berwujud' lainnya yang masih dipertanyakan sebagian umat Kristen, situasi sekarang sangat menuntut kewaspadaan. Gegabah, rakus, atau pongah sedikit saja, bisa membuat Anda mati (1 Timotius 6:9).

Sementara perekonomian berfluktuasi setiap detik, keputusan yang kita ambil tentang uang harus secepat kilat, sementara kita dituntut untuk tetap bijak. Uang memang tidak boleh menjadi tujuan yang harus dikejar, tetapi bukan berarti kita boleh sembrono mengelola harta.

Tokoh Alkitab yang dikenal karena kebijaksanaannya, tanpa Anda harus berpikir lama-lama, adalah Salomo. Tentunya bukanlah kebetulan jika raja ini pun bertangan dingin untuk urusan berinvestasi. Membaca saran-saran beliau, sekaligus membayangkan mengapa ia berkeluh kesah tentang ‘segala sesuatu yang sia-sia' tentunya jauh lebih berarti daripada sekedar mengamati harga saham menit demi menit untuk mereguk untung segera. Jangan terjebak dalam keinginan Anda untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu singkat.

Dalam dunia yang serba cepat, yang bertahan bukanlah keputusan yang instan melainkan keputusan yang disertai kebijaksanaan.

[Sumber : Jawaban.com]

Read More......
Jumat, 12 Juni 2009 Posted in | | 0 Comments »

Matius 18:21-22
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 13; Galatia 2; 1 Raja-Raja 7-8

Ingatkah kamu ketika...? Itulah sebuah pertanyaan yang sering kita dengar saat kita menghadiri sebuah reuni, mengenang moment-moment saat masih bersama dengan teman ataupun kerabat setelah lama tak berjumpa. Dan seringkali tepat di tengah-tengah ingatan akan masa lalu, tiba-tiba tanpa dapat dihindarkan lagi kita terbentur pada sebuah kenangan yang sebenarnya lebih baik dilupakan.

Tiba-tiba, nyeri itu kembali menyerang. Kecaman dan kata-kata yang menyakitkan, janji yang diingkari, penolakan, kekecewaan, sakit hati... Apakah yang seharusnya kita lakukan dengan kenangan-kenangan seperti itu? Kita dapat melupakannya. Malah sebenarnya, kita harus melupakannya. Dan hanya ada satu cara untuk melakukannya - yaitu melalui pengampunan.

Mengampuni seseorang terdengar seperti hal yang sederhana. Namun sedikit dari kita yang sungguh-sungguh melakukannya. Seringkali kita memandang pengampunan seolah-olah hanya merupakan salah satu pilihan tambahan dari kehidupan. Padahal pengampunan adalah tuntutan dasar bagi setiap orang percaya. Malah sebenarnya, tidak mengampuni justru merupakan tindakan orang fasik.

Dalam Matius 18, Yesus menuturkan sebuah perumpamaan yang melukiskan akibat buruk dari perbuatan yang tidak mengampuni. Perumpamaan itu melibatkan seorang hamba yang berutang kepada tuannya sejumlah jutaan dolar. Ketika waktu pembayaran tiba, dia memohon kepada tuannnya, "Tuan, bersabarlah kepadaku dan aku akan melunasi semuanya." Tuannya berbelaskasihan sehingga dia melupakan seluruh utang itu!

Segera setelah itu, hamba yang sama mencari seseorang yang berutang kepadanya 15 dolar. Mengetahui bahwa orang tersebut tidak sanggup membayar, sang hamba tanpa berbelaskasihan mengabaikan permohonan orang itu dan menjebloskannya ke dalam penjara. Ketika tuannya mendengar itu, dia sangat gusar. Dia memanggil hamba yang jahat itu dan menyerahkannya kepada para penyiksa sampai dia melunasi semua utangnya.

Simak kembali jumlah utang yang menjadi pangkal permasalahan. 15 dolar! Kebanyakan utang-utang kecillah yang sering membuat kita tersandung. Kejengkelan sepele antara suami dan isteri, antara saudara dan orang lain yang kita kasihi. Berhati-hatilah! Itulah jenis utang yang digunakan iblis untuk menyiksa Anda. Bagaimanapun, Yesus melunasi segunung utang bagi Anda. Anda dapat menjadi dermawan dengan berbelaskasihan dan mengabaikan utang-utang orang lain yang sangat kecil.

Luangkanlah waktu dengan Roh kudus, dengan mengizinkan Dia menyingkapkan sikap tidak suka mengampuni di dalam diri Anda. Jadi, bertobatlah dan lepaskanlah itu. Jadikanlah setiap moment lebih daripada sekedar suatu waktu untuk mengingat, namun jadikanlah sebagai waktu untuk melupakan kesalahan orang lain.

Sebesar apapun kesalahan orang lain terhadap Anda tidak akan pernah sebanding dengan pengampunan yang telah diberikan Tuhan dalam hidup Anda.


[Sumber : Jawaban.com]

Read More......
Posted in | | 0 Comments »


Bacaan hari ini: Markus 3:13-19
Ayat mas hari ini: Markus 3:14
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 15-17

Anak bungsu saya, Sofie, masih berumur lima bulan. Saya tidak mengerti celoteh yang sering ia gumamkan. Saya yakin Sofie juga belum mengerti cerita dan kata-kata yang saya ucapkan kepadanya. Namun, entah bagaimana saya merasakan bahwa kami dapat berkomunikasi. Lewat pandangan mata, sentuhan, senyuman, dan tawa, kami berbagi cinta dan perasaan. Yang kami perlukan adalah waktu untuk bersama. Dalam kebersamaan itu, banyak hal terjadi. Sebagai orangtua, salah satu tugas saya yang terpenting adalah untuk ada bersama-sama dengan Sofie.

Ketika Yesus memanggil murid-murid, Dia mengharap agar mereka menyertai Dia (NIV: to be with Him) dan memberitakan Injil, serta mengusir setan-setan (ayat 14,15). Kita kerap tidak memahami bahwa salah satu tugas yang diberikan Yesus adalah untuk menyertai Dia, untuk bersama-sama Yesus ke mana pun Yesus pergi, sehingga mereka mengenal-Nya. Dengan mengenal-Nya, mereka percaya. Dengan percaya, mereka mengasihi-Nya. Dan dengan mengasihi-Nya, mereka taat pada-Nya. Hidup bersama-Nya dan mengasihi-Nya adalah sesuatu yang sangat diinginkan dan diharapkan Yesus dari kita.

“Bersama Yesus” dapat dilakukan dengan memberi waktu untuk mendengar dan berbicara dengan-Nya melalui pembacaan firman dan doa. Ada yang merasa bahwa dengan memberi uang, sudah cukup baginya menjalin relasi dengan Tuhan. Yang lain beranggapan kegiatan rohani yang padat merupakan ekspresi kedekatan dengan Tuhan. Namun, tugas penting kita sebagai murid adalah menjalin hubungan pribadi bersama-Nya. Lewat kebersamaan inilah lahir kemurahan dan kebaikan untuk dibagi pada sesama.

BERSAMA-SAMA YESUS ADALAH SEBUAH TUGAS DAN PANGGILAN


Sumber: [Denni Boy Saragih]--[www.renunganharian.net].

Read More......
Kamis, 11 Juni 2009 Posted in | | 0 Comments »

MG Radio

www.MGradio.org
Powered by www.mgradio.org

 

SEKOLAH ALKITAB GRATIS !!!

SEKOLAH ALKITAB GRATIS !!!