" Milikilah hati yang penuh dengan belas kasihan akan Jiwa-jiwa yang belum mengenal KASIH Tuhan Yesus Kristus "

2 tawarikh 27:6
Yotam menjadi kuat, karena ia mengarahkan hidupnya kepada TUHAN, Allahnya.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 7; Matius 7; 2 Raja-Raja 5-6

Tidak ada seorang pun yang suka jika dirinya disebut lemah. Semua orang ingin menjadi kuat. Waktu kita kuat (memiliki kapasitas yang besar), kita dapat melakukan banyak hal, mulai dari jalan-jalan, angkat-angkat, lompat-lompat, apalagi main futsal. Tapi kalau badan kita lemah (memiliki kapasitas yang kecil), kita tidak bisa melakukan banyak hal yang membutuhkan banyak energi. Bayangkan orang sakit yang terbaring lemah, terkulai dan tak berdaya. Kita tidak mungkin bisa meminta pertolongan kepada orang-orang seperti itu bukan?

Ada berbagai macam cara untuk menjadi kuat. Dalam teks bahasa Inggris (NIV), ayat di atas berbunyi demikian: ‘Jonathan grew powerful because he walked steadfastly before the LORD his GOD'. Kunci yang membuat Yotam menjadi kuat adalah karena ia berjalan dengan setia terhadap Tuhan, Allahnya. Kesetiaan akan membuat Anda menjadi kuat. Kesetiaan kita terhadap Tuhan dan firman-Nya akan membuat kita menjadi kuat. Ingat, kesetiaan merupakan cara kita menikmati kesetiaan Tuhan di dalam hidup kita.

Yeremia 1:19 mengatakan, ‘Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan egkau, demikianlah firman Tuhan'. Kita kuat karena kita melekat (menempel) dengan Tuhan yang kuat, seperti sebatang lidi menempel pada sebatang besi. Itulah arti kata ‘menyertai'.

Dengan begitu kita, orang-orang yang terus-menerus menempel dengan Tuhan merupakan orang-orang yang tidak dapat dikalahkan. Telah terbukti, banyak orang yang kaya, memiliki popularitas dan kekuasaan, tetapi mudah dikalahkan oleh hawa nafsu, kekecewaan, ketakutan dan keputusasaan. Popularitas, kekayaan dan kekuasaan bersifat sementara. Kita bisa kehilangan segalanya dalam hitungan menit, atau bahkan detik. Namun, kita tidak akan pernah bisa kehilangan Tuhan Yesus kecuali jika kita yang meninggalkan Tuhan.

Seperti apa yang tertulis di dalam Roma 8:35, ‘Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?'.

Mengandalkan kekuatan sendiri sama halnya dengan membuang air di dalam gelas ketika Anda sedang dahaga. Tanpa Tuhan apapun yang Anda lakukan sia-sia.

Sumber : Ps. Ferry Felani, S.Th. Pastor of City Gate Apostolic Community

[Sumber : Jawaban.com]

Read More......
Jumat, 10 Juli 2009 Posted in | | 0 Comments »

Mazmur 15:5
Yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 6; Matius 6; 2 Raja-Raja 3-4

Peristiwa ini terjadi beberapa tahun yang lalu di Hong Kong. Saat itu di setiap penjuru kota di Hong Kong dipenuhi dengan poster-poster bergambar setetes air yang memercik ke sebuah kolam. Di setiap poster yang ada menampilkan kata-kata yang berbunyi, "Hong Kong Menentang Korupsi". Pesan itu sangat jelas, karena masyarakat Hong Kong tidak mau mengalami kesusahan akibat adanya tindakan korupsi itu. Tidak adanya integritas maupun ketidakjujuran dapat menyebar ke seluruh penjuru kota dan dapat mempengaruhi satu orang setiap waktu. Untuk itulah mereka menentang setiap tindakan yang dapat merugikan masyarakat.

Memang mudah untuk berkompromi dengan hal-hal kecil yang tampaknya tidak membawa pengaruh besar di tengah masyarakat. Kita sering berpikir, "Mengapa saya tidak seperti yang lain, mengubah fakta, merekayasa laporan keuangan, atau mengerjakan proyek pribadi pada jam kerja seperti yang dilakukan orang lain? Mungkin kita berkata, "Saya hanya sebagian kecil dari mereka, bagaikan setetes air di dalam ember!" Tepat! Namun, setiap tetes akan sangat menentukan isi ember itu pada akhirnya.

Dalam Mazmur 15:1 Daud bertanya, "Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?" Jawabannya terdapat dalam ayat 2 dan 5, yang menggambarkan seseorang yang terhormat, yang memiliki hubungan akrab dengan Allah. Perhatikan bagaimana orang tersebut berperilaku, bekerja dan berkata-kata: tidak bercela, adil dan benar (ayat 2). Camkanlah bahwa orang yang berintegritas tidak akan menyebarkan fitnah atau menerima suap (ayat 3,5). Seperti keteguhan orang itu: "Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya" (ayat 5).

Apakah artinya bagi keluarga Anda, lingkungan Anda, bahkan kota Anda, bila Anda hidup dengan integritas yang sesuai dengan pimpinan Allah? Mari kita melakukannya! Tiap tetes berharga.

Sesungguhnya setiap karya Anda mungkin bagaikan setetes air tapi tetesan air itulah yang akan mewarnai dunia ini dengan kebenaran.

[Sumber : Jawaban.com]

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

2 Korintus 5:7
Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 5; Matius 5; 2 Raja-Raja 1-2

Pernahkah Anda mengingat bagaimana Allah menjawab doa-doa Anda pada saat Anda berdoa? Kadang-kadang Allah menjawab doa Anda dengan cara yang mengagumkan, tetapi Dia tidak ingin kita selalu mengharapkan terjadinya sebuah mukjizat yang dapat kita saksikan seketika itu juga. Itulah sebabnya mengapa Yesus menegur secara halus seorang pegawai istana yang datang kepadanya dan memohon agar Yesus mau datang untuk menyembuhkan anaknya yang sedang sakit parah (Yohanes 4:48). Yesus menanggapi permohonan tersebut hanya dengan berkata, "Pergilah, anakmu hidup!" (ayat 50). Mendengar hal itu sang ayah dengan segera mempercayai kata-kata Yesus. Bukti dari iman pegawai istana itu tampak nyata saat ia secara spontan tanpa bertanya-tanya lagi, mentaati perintah Kristus yang sederhana itu dan langsung pulang.

Setibanya di rumah, pegawai istana itu menjumpai bahwa anaknya telah sembuh sehari sebelumnya. Dari keterangan para pembantunya, ia tahu bagaimana dan kapan hal itu terjadi. Anaknya itu sembuh tepat pada saat Yesus berkata: "Anakmu hidup" (ayat 50-53).

Kadangkala kita takjub dengan pengaturan waktu Allah yang begitu sempurna dan campur tangan-Nya yang luar biasa ketika Dia mendengar dan menjawab doa kita. Kita harus berhati-hati supaya tidak terlalu menantikan mukjizat yang justru dapat membuat kita melupakan si Pembuat mukjizat itu. Kita harus tetap mengarahkan diri kita secara penuh kepada Yesus Kristus, tak peduli apakah kita akan mengalami suatu mukjizat atau tidak. Cepat atau lambat kita akan percaya kepada Allah sementara menanggung penyakit, dukacita, atau kekecewaan. Pada saat itulah kita dapat hidup karena percaya, bukan karena melihat.

Percaya berarti melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh mata.

[Sumber : Jawaban.com]

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

1 Yohanes 5:3
Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 4; Matius 4; 2 Tawarikh 20-21

Ketika tiba saatnya untuk mengungkapkan perasaan kita, hanya sedikit dari kita yang lebih jujur dari anak-anak. Seorang ayah mengalami kesulitan untuk membuat anaknya patuh kepadanya. Ketika anak itu ditanya mengapa ia tidak mentaati ayahnya, ia menjawab, "Ayah, saya tidak ingin melakukannya!"

Sebagai orang Kristen, banyak di antara kita tidak sejujur anak itu. Kita sering mengungkapkan banyak alasan saat tidak taat pada kehendak Allah, padahal alasan yang sebenarnya karena kita tidak ingin melakukannya.

Ada seorang teman yang menikah dengan orang Jerman dan harus meninggalkan Indonesia untuk ikut dengan isterinya. Ketika keluarga mereka tinggal di Berlin Barat, teman saya mulai mengabaikan kebiasaan membaca Alkitab dan berdoa. Alasannya ia tidak punya waktu untuk itu. Ketika akhirnya mereka pindah ke Swiss dan pada kenyataannya waktu yang dimilikinya lebih banyak, ternyata untuk membaca Alkitab dan berdoa secara teratur pun tetap tidak dilakukannya.

Pada akhirnya ketika ia membuka Alkitab, ayat yang dibacanya adalah 1 Yohanes 5:3 yang berbunyi, "Inilah Inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perinyah-Nya." Setelah membaca ayat tersebut, ia pun menyesali sikapnya yang telah lama mengabaikan Tuhan. Dia mengatakan bahwa pada saat itu Tuhan memenuhi hatinya yang hampa dengan kasih pengampunan-Nya. Sejak saat itu, membaca Alkitab dan berdoa menjadi kegemarannya. Kasihnya kepada Tuhan yang telah diperbaharui membuat dirinya dan keluarganya ingin melakukan kehendak-Nya lebih daripada melakukan kehendaknya sendiri.

Apakah Anda mengetahui kehendak Allah bagi Anda? Apakah Anda mengasihi-Nya dan ingin melakukan kehendak-Nya?

Sikap hati yang mengasihi Allah adalah inti dari ketaatan Anda terhadap segala perintah-Nya.

[Sumber : Jawaban.com]

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

MG Radio

www.MGradio.org
Powered by www.mgradio.org

 

SEKOLAH ALKITAB GRATIS !!!

SEKOLAH ALKITAB GRATIS !!!